Channel Jambi

Rabu, 24 April 2013

Candi Gedong 1 dan 2

Candi Gedong I Candi ini tidak diketahui tahun pembangunannya, tapi dilihat dari hiasan pada candi ini mempunyai kemiripan dengan bangunan-bangunan Hindu-Budha abad 15- 16 M di Jawa Timur sedangkan di lihat dari beberapa temuan berupa pecahan keramik cina bisa di indentifikasi bahwasanya ada keramik Sung (abad 10-13 M), Yuan (abad 15-16 M), Ming (abad 14-17 M), dan Ching (abad 17-20 M). Kompleks candi ini terdiri di halaman seluas 5.525 m, terdiri dari dua bangunan yaitu induk dan sebuah gapura yang berada di timur. Pagar yang mengelilingi kompleks candi ini berukuran 65 m x 85 m, sedang bangunan induk berdenah bujursangkar berukuran 14,5 mx 14,5 m, sedangkan tangga naik sebelah timur. Letak bangunan induk tepat berada ditengah halaman, melainkan agak bergeser kebelakang mendekati pagar sisi barat. Pada tangga naik di sisi timur terdapat hiasan berbentuk palang (+). Di lokasi ini ditemukan 6 buah umpak (alas tiang bangunan) dari batu, pecahan arca batu berbentuk kepala Budha, sejumlah bata bergambar dan bata bertulis, pecahan genteng. Selain itu juga ditemukan pecahan keramik cina dari dinasti Sung, Yuan, Ming dan Ching selain itu keramik Eropa dan pecahan-pecahan kaca kuno dari timur tengah dan India. Candi ini dibatasi oleh kebun kecuali bagian barat terdapat Candi Gedong II. Di bagian selatan terdapat menapo Gedong, sedangkan di utara terdapat 3 menapo yaitu Menapo Tahtulyaman, Menapo Pandir dan Menapo Capung. Candi Gedong II Kompleks candi ini memiliki luas berukuran 75 m x 67,5 m. di halaman tersebut berdiri bangunan Induk berukuran 9 mx 9 m dan 2 candi perwara. Candi perwara I yang terletak di sebelah timur candi induk berukuran 8 x 8 m dengan penampil di barat dan timur, candi perwara II yang terletak di sebelah selatan candi induk berukuran 5 x 5 meter dengan penampil di utara. Gapura Candi Geding II merupakan gapura candi yang kondisi pemugarannya berhasil direkontruksi berbentuk segi 20 dengan ukuran 10 x 10 meter hingga mencapai ketinggian 5,2 meter. Dari lokasi ini ditemukan arca gajah yang di atas punggunya dinaiki singa (Arca Gadjahsingha), dan Arca Dwarapala berukuran tinggi 1,4 meter. Arca Dwarapala ini dalam posisi berdiri dengan sikap kaki agak ditekuk sedikit/siaga. Tangan kanan memegang senjata gada dan tangan kiri memegang tameng. Tidak nampak mengenakan pakainan, hanya kain penutup bawah yang ditekuk terlihat tersenyum, walau dihiasi dengan kumis dan taring yang disamarkan. Model rambut diikat seperti bentuk sanggul. Kedua arca ini terbuat dari batu pasiran dan sekarang tersimpan di gedung koleksi Percandian Muara Jambi. Selain kedua arca tersebut ditemukan pula cukup banyak mata uang keping, sebuah perhiasan untuk pecahan kalung dan beberapa buah wadah keramik. Pada saat pembongkaran Perwara II yang terletak di sisi selatan candi induk di bagian pipih di temukan susunan bata bergambar padma di 8 penjuru mata angin. Pada ke-8 bata bergambar padma tersebut di bagian bawahnya ditemukan kepingan emas tanpa tulisan dan beberapa batu permata yang tidak digosok berukuran kecil. Di dalam Kompleks Candi Gedong II yang telah mengalami pemugaran pada Candi Induk, kedua candi perwara, gapura dan pagar keliling. Candi Gedong II dibatasi oleh Menapo Pandir, Tahtulyaman dan Capung di sisi utara, sisi bagian timur terdapat Candi Gedong I, sisi selatan oleh Menapo Gedong, dan sisi barat oleh Menapo Parit Duku.(ChannelJambi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar