Channel Jambi

Selasa, 30 April 2013

Offroad Raja 4x4 jambi



vent otomotif Raja 4x4 Offroad Competition Jambi 2012 diikuti oleh paling tidak 40
peserta.
Mereka datang dari berbagai kota di Provinsi Jambi, juga berbagai kota lain di Pulau Sumatera maupun Jawa.
"Peserta datang dari Palembang, Pagar Alam, Pekanbaru, Bengkulu. Dari Jambi, selain Kota Jambi peserta datang dari Kerinci dan Bungo. Dari Jawa, sejauh yang saya tahu datang dari Jakarta," kata ketua panitia lomba yang berlangsung di arena offroad non permanen Lingkar Barat tersebut

Team Raja 4x4 jambi



Event otomotif Raja 4x4 Offroad Competition Jambi 2012 diikuti oleh paling tidak 40
peserta.
Mereka datang dari berbagai kota di Provinsi Jambi, juga berbagai kota lain di Pulau Sumatera maupun Jawa.
"Peserta datang dari Palembang, Pagar Alam, Pekanbaru, Bengkulu. Dari Jambi, selain Kota Jambi peserta datang dari Kerinci dan Bungo. Dari Jawa, sejauh yang saya tahu datang dari Jakarta," kata ketua panitia lomba yang berlangsung di arena offroad non permanen Lingkar Barat tersebut

Senin, 29 April 2013

Tenun Songket Bungo Tanjung



Indonesia sangat diberkahi dengan keanekaragaman budaya dan kerajinan tangan,
termasuk berbagai jenis kain tenunannya. Salah satunya adalah kain songket,
kain tenunan indah yang biasanya memakai bahan halus sutra
dihiasi dengan dengan benang berwarna emas atau perak.
Proses pembuatan untuk satu helai kain tradisional memakan waktu lumayan lama,
bisa berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan, apalagi untuk motif-motif yang rumit

Secara ringkasnya proses menenun songket adalah dengan menggunakan teknik
menyungkit iaitu menggunakan lidi buluh atau bilah nibung melalui benang loseng (warp)
di permukaan alat tenun yang dipanggil kek tenun. Proses menyungkit dilakukan setelah
benang karat butang disediakan. Benang karat butang
digunakan untuk membuat reka corak atau sulaman benang emas.

CINTAILAH PRODUK DALAM NEGRI SENDIRI
CHANNEL JAMBI

Rabu, 24 April 2013

Jaringan Pemilih Pemula Kota Jambi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi, saat ini terus melakukan sosialisasi untuk menyukseskan ajang Pilwako 2013 mendatang. Salah satu sasaran sosialisasi ini adalah pemilih pemula, yakni sekolah menengah umum sederajat.  kita sudah lakukan sosialisasi, pesertanya 20 Sekolah Menengah Umum/SMK se-Kota Jambi," ujar Feri Prayitno anggota KPU Kota Jambi. Kegiatan tersebut memuat banyak hal terkait Pemilukada Jambi. Dalam kesempatan ini, para peserta diebrikan bahan dan kaos bertulisan "Jangan Tukar Suaramu dengan Uang" dan "Jangan Golput". Menurutnya, sosialisasi itu, Ketua KPU Kota Jambi, Ratna Dewi memberikan materi dengan tema "Sistem Pemilu", dilanjutkan dengan tanya jawab. Materi ini fokus pada pengertian umum dan pentingnya Pemilu dan Pemilukada. Setelah sesi tanya jawab, pemilih pemula ini diberikan pembelajaran dengan melihat video pelaksanaan tatacara pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu. Dalam kegiatan sosialisasi ini, peserta juga melakukan Simulasi Pemilihan Ketua Jaringan Pemilih Pemula (JPP) Kota Jambi, yang sama persis seperti pelaksanaan pemilu, dimana ada yang menjadi KPU, Panwas, saksi, tiga Calon Ketua dan pemilih pemilu( ChannelJambi)

Kawasan waduk jati luhur

Waduk Jatiluhur, Alternatif Murah Meriah Wisata Keluarga Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, pergi keluar kota pada akhir pekan adalah hal yang sangat lumrah. Berbondong-bondong orang pergi keluar kota dengan niat bersantai meski kadang justru harus terjebak macet berjam-jam di jalanan di Bandung atau Puncak. Nah, salah satu alternatif tempat wisata yang cukup dekat dan tidak macet adalah Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Wisata luar kota yang murah meriah dan bebas macet! Bila sudah sering pergi ke Bandung melalui jalan tol Cipularang, Anda mungkin familiar dengan tanda arah ke Purwakarta dan Jatiluhur. Di sinilah Anda harus berbelok untuk mencapai Waduk Jatiluhur.

Nelayan Ditengah Waduk

Dibangun tahun 1957, Jatiluhur telah dirancang sebagai waduk serbaguna. Selain mencegah banjir di hilir Sungai Citarum, waduk ini juga merupakan sumber air untuk sawah-sawah di bagian utara Jawa Barat. Waduk Jatiluhur juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang mengaliri Jawa-Bali serta memasok air untuk industri dan rumah tangga di seputaran Jakarta, Bekasi, dan Karawang. Bagi masyarakat setempat, Waduk Jatiluhur juga menjadi tempat budidaya ikan keramba jaring apung. Jenis usaha ini bahkan berkembang kian pesat dan mampu memproduksi puluhan ribu ton ikan pertahun. Belakangan waduk seluas 8300 hektare ini juga berkembang menjadi tujuan wisata bagi warga ibu kota. Jangan kira waduk ini hanya sebuah bendungan penampung air yang kosong. Pemandangannya indah, terutama bila langit sedang biru. Wisatawan dapat duduk di pinggir waduk, di bawah naungan pohon, sembari menikmati pemandangan waduk dan Gunung Parang serta Gunung Tiga Menara sebagai latar belakangnya.(ChannelJambi)

Aku Dan Cerita Negriku

Selamatkan Candi Muaro Jambi, Pak SBY" Sejumlah ahli arkeologi dan aktivis budaya mendesak Presiden RI, SBY, untuk menyelamatkan kawasan Percandian Muaro Jambi di Provinsi Jambi, yang terancam rusak akibat perindustrian batubara dan sawit. Sebagai sebuah peninggalan budaya dari masa Sriwijaya, Muaro Jambi memiliki nilai penting yang mengungkap peran Nusantara dalam peradaban global, terutama dalam edukasi. Menurut ahli arkeologi, Junus Satrio Atmodjo, kawasan percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat pendidikan agama Buddha, selain Nalanda di India. Sebagai bagian dari jalur maritime silk road, kawasan ini pun memiliki peran penting di bidang perdagangan dan diplomasi. "Ini menjadi bukti, situs ini pernah menjadi bagian dari peradaban global. Pada masanya sudah sangat maju," kata Junus Satrio, 9 Februari 2011. Sejumlah sisa bangunan dan struktur bangunan juga memperlihatkan kebesaran situs ini. Tersebar di sepanjang sungai Batanghari, kawasan percandian seluas 2.612 hektar ini memperlihatkan tingkat keahlian di bidang arsitektur bangunan, juga lanskap permukiman. "Ini monumental works. Sejumlah bangunan-bangunan terlihat megah di masa itu ketika kita susuri sungai Batanghari," ucap arkeolog senior, Moendardjito. Namun, situs yang juga dianggap sebagai universitas tertua di dunia ini kini terancam oleh industri. Setidaknya ada enam perusahaan stockpile batubara, satu perusahaan Crude Palm Oil, dan 1 perkebunan sawit mengancam kelestarian situs ini. "Ini bahaya, karena batubara tidak bisa diresap tanah," ucap Junus. Tak hanya itu, Junus juga mengungkap salah satu tembok bangunan pernah dibuldozer, akibat kepentingan industri. Terancamnya kawasan percandian Muaro Jambi dinilai sebuah ironi, sebab saat Badan PBB UNESCO meninjau kawasan ini, UNESCO menilai Muaro Jambi layak untuk dijadikan World Heritage. Karena itu, menurut Mundardjito, perlu dilakukan perlindungan fisik dan perlindungan hukum terhadap situs ini. "Tidak hanya bangunan, tapi juga keseluruhan kawasan," ucapnya. Karena itu, petisi pun dilayangkan oleh aktivis budaya kepada Presiden, mendesak penyelamatan situs ini. Apalagi, Presiden SBY pernah menjadikan Muaro Jambi sebagai kawasan wisata sejarah terpadu, pada 22 September 2011 silam. Petisi menuntut SBY untuk mengukuhkan kawasan percandian Muaro Jambi sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional yang dilindungi UU Cagar Budaya no 11 tahun 2010 dan menetapkan kawasan ini sama sebagai Kawasan Strategik Nasional berdasarkan UU no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Tak hanya itu, sejumlah perusahaan yang beroperasi di situs itu pun didesak untuk segera menghentikan aktivitasnya, karena mengancam kelestarian situs. Ini perlu dilakukan agar kawasan ini bisa masuk sebagai World Cultural Heritage oleh UNESCO. Sejumlah aktivis budaya yang ikut menandatangani petisi ini antara lain penyanyi Trie Utami, penulis Ayu Utami, , analis Lin Che Wei, juga arsitek Marco Kusumawijaya. "Selamatkan Candi Muaro Jambi, (ChannelJambi)

Selayang pandang Kabupaten Muaro Jambi

Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai pemekaran dari Kabupaten Batang Hari dan secara defacto kegiatan pemerintahan efektif berjalan terhitung tanggal 12 Oktober 1999 bersamaan dengan pelantikan pejabat Bupati sementara menjelang ditetapkannya pejabat Bupati Defenitif, dengan pusat pemerintahan berada di "Sengeti" Kecamatan Sekernan berjarak 38 KM dari Kota Jambi. Wilayah Kabupaten Muaro Jambi meliputi eks wilayah administrasi pembantu Bupati batang Hari Wilayah Timur, yang meluputi enam Kecamatan, dan sampai sekarang berkembang menjadi sebelas Kecamatan yaitu : Kecamatan Sekernan Kecamatan Maro Sebo Kecamatan Jaluko Kecamatan Kumpeh Kecamatan Kumpeh Ulu Kecamatan Mestong Kecamatan Sungai Bahar Kecamatan Sungai Gelam Kecamatan Bahar Utara Kecamatan Bahar Selatan Kecamatan Taman Rajo dengan luas wilayah 5.246 KM Secara Geografis Wilayah Kabupaten Muaro Jambi berada pada posisi strategis karena disamping merupakan hiferland kota Jambi, juga merupakan center point pertemuan lintas timur dan penghubung lintas barat Sumatera, posisi ini sangat menguntungkan secara ekonomis karena akan memacu pertumbuhan perekonomian daerah.(ChannelJambi)

Candi Gedong 1 dan 2

Candi Gedong I Candi ini tidak diketahui tahun pembangunannya, tapi dilihat dari hiasan pada candi ini mempunyai kemiripan dengan bangunan-bangunan Hindu-Budha abad 15- 16 M di Jawa Timur sedangkan di lihat dari beberapa temuan berupa pecahan keramik cina bisa di indentifikasi bahwasanya ada keramik Sung (abad 10-13 M), Yuan (abad 15-16 M), Ming (abad 14-17 M), dan Ching (abad 17-20 M). Kompleks candi ini terdiri di halaman seluas 5.525 m, terdiri dari dua bangunan yaitu induk dan sebuah gapura yang berada di timur. Pagar yang mengelilingi kompleks candi ini berukuran 65 m x 85 m, sedang bangunan induk berdenah bujursangkar berukuran 14,5 mx 14,5 m, sedangkan tangga naik sebelah timur. Letak bangunan induk tepat berada ditengah halaman, melainkan agak bergeser kebelakang mendekati pagar sisi barat. Pada tangga naik di sisi timur terdapat hiasan berbentuk palang (+). Di lokasi ini ditemukan 6 buah umpak (alas tiang bangunan) dari batu, pecahan arca batu berbentuk kepala Budha, sejumlah bata bergambar dan bata bertulis, pecahan genteng. Selain itu juga ditemukan pecahan keramik cina dari dinasti Sung, Yuan, Ming dan Ching selain itu keramik Eropa dan pecahan-pecahan kaca kuno dari timur tengah dan India. Candi ini dibatasi oleh kebun kecuali bagian barat terdapat Candi Gedong II. Di bagian selatan terdapat menapo Gedong, sedangkan di utara terdapat 3 menapo yaitu Menapo Tahtulyaman, Menapo Pandir dan Menapo Capung. Candi Gedong II Kompleks candi ini memiliki luas berukuran 75 m x 67,5 m. di halaman tersebut berdiri bangunan Induk berukuran 9 mx 9 m dan 2 candi perwara. Candi perwara I yang terletak di sebelah timur candi induk berukuran 8 x 8 m dengan penampil di barat dan timur, candi perwara II yang terletak di sebelah selatan candi induk berukuran 5 x 5 meter dengan penampil di utara. Gapura Candi Geding II merupakan gapura candi yang kondisi pemugarannya berhasil direkontruksi berbentuk segi 20 dengan ukuran 10 x 10 meter hingga mencapai ketinggian 5,2 meter. Dari lokasi ini ditemukan arca gajah yang di atas punggunya dinaiki singa (Arca Gadjahsingha), dan Arca Dwarapala berukuran tinggi 1,4 meter. Arca Dwarapala ini dalam posisi berdiri dengan sikap kaki agak ditekuk sedikit/siaga. Tangan kanan memegang senjata gada dan tangan kiri memegang tameng. Tidak nampak mengenakan pakainan, hanya kain penutup bawah yang ditekuk terlihat tersenyum, walau dihiasi dengan kumis dan taring yang disamarkan. Model rambut diikat seperti bentuk sanggul. Kedua arca ini terbuat dari batu pasiran dan sekarang tersimpan di gedung koleksi Percandian Muara Jambi. Selain kedua arca tersebut ditemukan pula cukup banyak mata uang keping, sebuah perhiasan untuk pecahan kalung dan beberapa buah wadah keramik. Pada saat pembongkaran Perwara II yang terletak di sisi selatan candi induk di bagian pipih di temukan susunan bata bergambar padma di 8 penjuru mata angin. Pada ke-8 bata bergambar padma tersebut di bagian bawahnya ditemukan kepingan emas tanpa tulisan dan beberapa batu permata yang tidak digosok berukuran kecil. Di dalam Kompleks Candi Gedong II yang telah mengalami pemugaran pada Candi Induk, kedua candi perwara, gapura dan pagar keliling. Candi Gedong II dibatasi oleh Menapo Pandir, Tahtulyaman dan Capung di sisi utara, sisi bagian timur terdapat Candi Gedong I, sisi selatan oleh Menapo Gedong, dan sisi barat oleh Menapo Parit Duku.(ChannelJambi)